AHLAN WA SAHLAN

ASSALAMU ALAIKUM WR. WB,
SELAMAT DATANG DI SITUS KAMI

Minggu, 08 Mei 2011

KEUTAMAAN MEMBACA AL QUR'AN

Sesungguhnya Al Qur’an diturunkan tidak lain kecuali untuk suatu tujuan yang agung yaitu sebagai pelajaran dan hukum. Adapun pada saat ini, banyak manusia yang meninggalkan kitab yang agung ini, tidak mengenalnya kecuali hanya pada saat-saat tertentu saja, “Diantara mereka ada yang hanya membaca saat ada kematian, diantara mereka ada yang hanya menjadikannya sebagai jimat dan diantara mereka ada yang hanya mengenalnya pada saat bulan Ramadhan saja.”

Memang benar bahwa bulan Ramadhan adalah bulan Al Qur’an, kita dianjurkan agar memperbanyak membaca Al Qur’an pada bulan ini. Namun tidak sepantasnya seorang muslim berpaling dari kitab yang mulia ini di luar bulan Ramadhan karena Allah SWT telah menjanjikan keutamaan yang begitu banyak bagi para pembacanya meskipun di luar bulan Ramadhan, dan diantaranya adalah :



Memperoleh kesempurnaan pahala



Allah SWT berfirman :



} إِنَّ الَّذِينَ يَـتْـلُونَ كِتَابَ اللهِ وَأَقَامُوا الصَّلاَةَ وَأَنـــْفَقُوا مِمَّـا رَزَقْـنَاهُمْ سِرًّا وَعَلاَ نِيَةً  يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ ^ لِيُـوَفّـِـيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيـَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ{ فاطر : 29-30



“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi ^ agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya. Sesung-guhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS. Fathir : 29-30)



Berkata Qatadah : ”Mutharrif رحمه الله  apabila membaca ayat ini beliau berkata : “ini ayat para qari’” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir III: 554)



2. Syafa’at bagi pembaca Al Qur’an



    Dari Abu Umamah, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda :



) اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يـَأْتِي يَوْمَ الْقِـيَامَةِ شَفِيعًا ِلأَصْحَابِهِ (رواه مسلم



“Bacalah Al Qur’an karena sesungguhnya Al qur’an itu akan datang di hari kiamat untuk mmeberi syafa’at bagi yang membacanya” (HR. Muslim)



       Dan dari Abdullah bin Amru bin Ash  RA bahwa Rasulullah SAW bersabda :



) الصّـِيَامُ وَالْقُرْآنُ يـَشْفَعَانِ لِلْـعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصّـِيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّــهَوَاتِ بِالـنَّــهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيـــَــقُولُ الْقُرْآنُ مَــنَــعْتُهُ الـنَّــوْمَ بِاللَّـيْلِ فَشَــفِّعْنِي فِيهِ ( قَالَ: )فَيُشَفَّعَانِ ( رواه أحمد



“Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafa’at kepada hamba kelak di hari kiamat, puasa berkata : “Ya Rabbku saya telah mencegahnya dari memakan makanan dan me-nyalurkan syahwatnya di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan berkata Al Qur’an :”Saya telah men-cegahnya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, Nabu bersabda :”Maka keduanya memberikan syafa’at” (HR. Ahmad)

     Oleh karena itu dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al Qur’an Al Karim terutama di bulan Ramadhan, karena bulan ini merupakan bulan Al Qur’an. Para ulama As salaf Ash Shalih bila menghadapi bulan Ramadhan mere-ka menyambutnya dengan membaca Al Qur’an lebih banyak dari bulan lainnya. Mereka menyibukkan diri dengan tadarrus Al Qur’an, mempelajarinya, mengajarkannya dan qiyamul lail dengan membaca ayat-ayatnya agar mereka beruntung mendapat syafa’at dari puasa dan Al Qur’an yang mereka baca serta agar mendapatkan ridha dan syurganya dari Ar Rahman.



3. Pahala yang berlipat ganda bagi orang yang membaca Al Qur’an



Dari Ibnu Mas’ud RA Rasulullah SAW ber-sabda :



) مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ  (رواه الترمذي



“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al Qur’an) maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipa-tgandakan dengan sepuluh (pahala). Aku tidak mengatakan “ الم “Alif Laam Mim adalah satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf” (HHR. Tirmidzi)



4. Mengangkat derajat di Syurga



Dari Abdullah bin Amru bin Ash RA dari Nabi SAW bersabda :



)  يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَـنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا ( رواه الترمذى و أبو داود

“Dikatakan kepada Ahli Al Qur’an : “Bacalah dan keraskanlah dan bacalah (dengan tartil) sebagaimana engkau membaca-nya di dunia, sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang kau baca” (HHR. Tirmidzi)



5. Belajar dan mengajarkan Al Qur’an adalah amalan yang terbaik



Dari Utsman bin Affan RA dari Nabi SAW ber-sabda :



) خَـيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ  (رواه البخاري



“Sebaik-baik orang diantara kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajar-kannya” (HR. Bukhari)



     Al Hafizh Ibnu Hajar berkata : “Tidak diragukan lagi bahwa orang yang meng-gabungkan dalam dirinya dua perkara yaitu mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya, dia menyempurnakan dirinya dan orang lain, berati dia telah mengumpulkan dua manfa’at yaitu man-fa’at yang pendek (kecil) dan manfa’at yang banyak, oleh karena inilah dia lebih utama” (Lihat Fathul Bari 4:76)



6. Empat Keutamaan bagi kaum yang bekumpul untuk membaca Al Qur’an



Dari Abu Hurairah RA ia berkata Rasulullah SAW bersabda :



) مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَـيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَـتْـلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيـَـتَدَارَسُونَهُ بَـيْـنَـهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَـيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَـتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ  (روا مسلم



“Tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu rumah dari rumah Allah (masjid) mereka membaca kitabullah dan saling belajar dian-tara mereka, kecuali Allah menurunkan kete-nangan kepada mereka, mereka diliputi rahmat, dinaungi malaikat dan Allah menye but–nyebut mereka pada (malaikat) yang didekat-Nya” (HR. Muslim)



     Maka berbahagilah ahlul Qur’an dengan karunia yang agung dan kedudu-kan yang tinggi ini, maka sungguh sangat mengherankan orang yang masih bermalas-malasan bahkan berpaling dari majelis Al Qur’an.



7. Membaca Al Qur’an adalah per-hiasan Ahlul Iman 



Dari Abu Musa Al Asy’ari RA berkata, Rasulullah SWA bersabda :



) مَـثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ اْلأُتْرُجَّةِ رِيحُـهَا طَـيِّبٌ وَطَعْمُـهَا طَـيِّبٌ وَمَـثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَـثَلِ التَّمْرَةِ لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُـهَا حُلْوٌ وَمـَـثَلُ الْمُـنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَـثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُـهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُـهَا مُرٌّ وَمـَـثَلُ الْمُـنَافِقِ الَّذِي لاَ  يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَـثَلِ الْحَـنْظَلَةِ لَـيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُـهَا مُرٌّ  (رواه البخاري و مسلم



“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur’an itu bagaikan jeruk limau; harum baunya dan enak rasanya dan perumpamaan orang mu’min yang tidak membaca Al Qur’an itu bagaikan buah kurma; tidak ada baunya namun enak rasanya. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur’an itu bagaikan buah raihanah; harum baunya tapi pahit rasanya dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an itu bagaikan buah hanzhalah; tidak ada baunya dan pahit rasanya” (HR. Bukhari dan Muslim)



     Orang mu’min yang tidak membaca Al Qur’an berati ia telah menghilangkan salah satu sifat esensinya yaitu baik pada zhahirnya. Ini merupakan kekurangan bagi pribadi seorang muslim, yang seha-rusnya mampu membaca Al Qur’an, menghafalkannya dan mentadabburinya tapi justru melalaikannya



8. Membaca Al Qur’an tidak seban-ding dengan Harta benda dunia.



Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda :



) أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلاَثَ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ ( قُلْـنَا : (( نَعَمْ )) قَالَ : ) فَثَلاَثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلاَتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ ( رواه مسلم



“Apakah salah seorang diantara kalian senang bila pulang kepada keluarganya dengan  mendapatkan tiga ekor unta khalifat yang gemuk-gemuk ?” Kamipun berkata : “Ya” Beliau bersabda : “Maka tiga ayat yang dibaca oleh seseorang diantara kalian dalam shalatnya itu lebih baik dari tiga ekor unta khalifat yang gemuk-gemuk” (HR. Muslim)



     Harta yang paling dicintai orang Arab pada waktu itu adalah unta khalifat, apabila unta khalifat yang besar lagi gemuk memiliki nilai kekayaan yang besar yang diperebutkan manusia, maka sesungguhnya belajar atau membaca satu ayat dari kitab Allah I lebih baik di-sisi Allah dari pada unta tersebut.

      Bersegera membaca Al Qur’an lebih banyak manfa’atnya dari pada berdesak-desakan memperebutkan harta kekayaan dunia yang akan sirna tidak meninggal-kan bekas. Adapun bacaan Al Qur’an maka pahalanya tersimpan untukmu.



9. Keutamaan orang yang mahir membaca Al Qur’an



Dari Aisyah RA ia berkata, Rasululah SAW bersabda :



) الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيـَـتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَـيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ ( رواه مسلم



“Orang yang mahir Al Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan baik-baik dan orang yang membaca Al Qur’an dan terbata-bata membacanya dengan  mengalami kesulitan me-lakukan hal itu maka baginya dua pahala” (HR. Muslim)



Setelah anda ketahui wahai sauda-raku muslim pahala besar dan kedudukan yang dicapai orang yang membaca Al Qur’an maka tidak ada kewajiban bagi anda kecuali menying-singkan lengan untuk bersungguh-sunguh, banyak mem-baca Al Qur’an dan mentadabburinya serta menjaga kontinuitas amal itu, tidak putus atau malas pada bulan Ramadhan atau pun bulan-bulan lainnya -Wallahu Musta’an-





Maraji’:

1. Warattilil Qur’ana Tartila, Washaya wa Tanbihat fit Tilawah wal Hifdzi wak Muraja’ah (Terj), Dr. Anis Ahmad Karzun

2. Kaifa Na’isyu Ramadhan (Terj), Abdullah Ash Shalih

3. Bida’un Naas Fil Qur’an (Terj), Abu Anas Ali bin Husain Abu Luz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar